Fase & Aspek Bulan

1. Fase Bulan


Fase – Fase Bulan ialah bentuk bulan yang selalu berubah – ubah jika dilihat dari bumi. Bulan mengedari bumi dalam kurun satu bulan.
Selama pergerakannya sudut antara matahari, bulan dan bumi selalu berubah perubahan ini menyebabkan fase atau perubahan penampakan bulan. Bila bulan berada dalam kedudukan terdekat dengan matahari, muka yang menghadap ke bumi tampak gelap, itulah bulan baru.

Fase bulan berubah dari bentuk bulan sabit, setengah penuh, sampai fase bulan bengkok. Akhirnya tampaklah bulan sebagai piring bundar yang cemerlang, itulah bulan purnama yang muncul pada hari ke- 14 atau ke- 15. Setelah mencapai fase purnama, Bulan purnama mengecil kembali menjadi bulan sabit dan hilang pada hari ke- 29 atau ke- 30. Dari hari kehari. Daerah yang disinari terlihat makin mengerut, sehingga akhirnya sampai pada bulan baru lagi kemudian urutan berulang kembali setiap 29 hari.












Fase – Fase Bulan:

1) Fase Bulan Baru
Pada fase ini bulan berada diantara bumi dan matahari. Hanya sisi belakang bulan yang mendapat cahaa matahari. Sisi bulan yang menghadap bumi sama sekali tidak mendapat cahaya matahari. Akibatnya bulan tidak nampak dari bumi.


2) Kuartir Pertama 7 3/8 hari
Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada posisi egak lurus. Hanya setengah permukaan bulan yang menghadap bumi yang mandapat cahaya matahari, sedangkan setengah lainnya tidak. Bulan tampak setengah cakram sebelah kanan. Antara bulan baru dan kuartir pertama bulan tampak

3) Bulan Purnama 14 ¾ hari

Bulan , Bumi, dan Matahari terletak segaris dengan bumi berada di tengah. Permukaan bulan yang menghadap bumi semuanya mendapat cahaya matahari. Bulan nampak dari bumi berupa lingkaran utuh.

4) Kuartir Ketiga 22 1/8 hari

Bulan, Bumi, dan Matahari berada dalam posisi tegak lurus. Hanya setengah permukaan bulan yang menghadap bumi yang mendapat cahaya matahari. Bulan nampak setengah cakram sebelah kiri. Antara bulan purnama dan kuartir ketiga, bulan nampak sebagai bulan sabit.ebagai bulan sabit.

5) Kuartir Keempat 28 ½ hari

Dikuartir ke empat bulan menjadi bulan baru. Bulan sinodis yang berpatokan pada fase bulandijadikan standar perhitungan kalender islam yang dikenal sebaga kalender hijriyah.

2. Aspek Bulan



Aspek Bulan adalah kedudukan bulan terhadap matahari dilihat dari bumi. Aspek bulan sejalan dengan fase bulan. Ada tiga aspek bulan yang dapat dilihat dari bumi, yaitu sebagai berikut.



a) Aspek Konjugasi

Konjugasi bulan adalah kedudukan bulan searah dengan matahari. Pada saat itu bagian bulan yang menghadap ke bumi gelap atau tidak tampak.Pada aspek ini dapt terjadi gerhana matahari, karena cahaya matahari yang menuju bumi terhalang bulan. Hingga kita tidak akan melihat bulan bercahaya.



b) Aspek Oposisi

Oposisi Bulan adalah kedudukan bulan berlawanan dengan matahari, sehingga bagian bulan yang menghadap ke bumi terang atau bulan purnama. Hal ini karena pantulan cahaya matahari langsung dapat dilihat dari bumi pada malam hari, pada aspek ini bulan terbit bersamaan dengan terbenamnya matahari, dan bulan terbenam ketika matahari terbit. Pada aspek ini dapat terjadi gerhana bulan, karena cahaya matahari yang menuju bulan terhalang bumi.

c) Aspek Kuartir

Aspek Kuartir yaitu ketika bulan menempati kedudukan tegak lurus terhadap garis penghubung bumi dan matahari. Pada aspek kuartir bulan memperlihatkan fase perbani. Dalam satu bulan ada dua macam kuarir, yaitu Kuartir Awal dan Kuartir Akhir.
Kuartir Awal terjadi enam hari setelah bulan baru. Pada keadaan ini, bulan tampak terang setengah pada bagian barat. Fase bulan seperti ini disebut Bulan Perbani Awal.

Kuartir Akhir terjadi enam hari setelah bulan purnama. Pada keadaan ini, bulan tampak terang setengah pada bagian timur. Fase bulan seperti ini disebut Bulan Berbani Akhir. Fase bulan yang lain adalah sabit (cresent) dan (Gibbous) dengan demikian dalam satu bulan sinodik berlangsung pergantian fase bulan.